Self Management for The New Normal Adaptation
Oleh : Sheilla Varadila P., M.Psi., Psikolog
Akibat pandemi setiap orang harus menghadapi kebiasaan baru untuk itu kita butuh adaptasi. Pastinya ada reaksi psikologis yang muncul seperti stress, gelisah, khawatir, dll. Untuk itu kita butuh kemampuan untuk berusaha mengelola pikiran dan perilaku.
Rasa cemas yang berlebihan terlebih dalam situasi dan kondisi di masa pandemi memang karena hal itu wajar. Adapula ciri - ciri stress selama era new normal seperti contoh adanya reaksi psikologis dimana ada seorang yang berusaha menghindari berita tentang pandemi, tapi tanpa disadari dia justru menerima berita-berita dari media sosial yang terkadang sumbernya tidak dapat dipertanggung jawabkan. Sebaiknya untuk meminimalisirkan kecemasan kita harus menanamkan sikap skeptis dalam menerima berita, jangan sampai kita termakan oleh berita - berita yang belum tentu benar adanya. Contoh lain reaksi fisik yang bisa muncul seperti tiba – tiba merasa sesak, tenggorokkan sakit (padahal hanya flu ringan). Sebaiknya untuk meminimalisir hal ini sebaiknya kita mampu membedakan gejala covid-19 dengan flu biasa dengan mencari informasi resmi dari pusat kesehatan atau tenaga ahli.
Munculnya berbagai kecemasan selama pandemi membutuhkan kesiapan kita dalam beradaptasi dengan situasi yang baru, terlebih kita harus beradaptasi dengan yang namanya virus.
Kemudian muncul pertanyaan, “Bagaimana dengan orang yang rentan seperti lansia di situasi yang seperti sekarang?”. Sesuai tugas perkembangannya pada masa ini mereka akan diberikan terapi bersyukur untuk menjaga agar pikiran mereka tetap positif selama situasi seperti ini, sedangkan untuk orang yang masih muda bisa memberikan manajemen diri untuk beradaptasi.
Mengapa self management menjadi penting dan apa itu self management?
Self management berguna untuk mengoptimalkan kualitas dan manfaat diri sehingga perilaku mengarah pada tujuan yang lebih positif. Sedangkan, Self management di era pandemi berarti bagaimana kita mengoptimalkan diri sehingga perilaku kita tidak mengarah ke hal – hal yang sifatnya negatif. Bentuk – bentuk Manajemennya adalah sebagai berikut :
- Mengenali diri kita dengan mengidentifikasi gejala covid namun jika merasakan sesuatu tidak langsung mengambil kesimpulan sendiri.
- Mengenali perasaan negatif yang muncul (khawatir, cemas). Apakah perasaan tersebut hanya karena reaksi setelah kita mendengar suatu berita atau merasa cemas karena ada beberapa reaksi fisik yang menyerupai gejala Covid-19. Jika benar ada gejala yang menyerupai gejala awal Covid-19 sebaiknya segera menghubungi dokter atau pusat kesehatan.
- Mengatur pernapasan untuk menurukan stress
- Relaksasi (dengan mendengarkan lantunan audio yang menenangkan)
- Menyusun rutinitas harian agar tidak jenuh dan tetap produktif selain itu juga membuat kita mengurangi pencarian informasi tentang pandemi
- Menciptakan peluang baru terkait dengan finansial