-TANTANGAN PEKERJAAN DI ERA DIGITAL-
Oleh Deabeta Gena Emily |Founder @tanyabuHRD & Talent management n culture KALBE Consumer Health
@smartinstituteconsulting |29 Agustus 2020
Era saat ini disebut pula dengan “Post Facebook Era” yaitu era yang menunjukkan jika mayoritas orang membutuhkan sesuatu yang serba “harus tersedia saat ini juga” alias banyak orang yang sudah tidak sabar dalam menantikan kebutuhannya.
Era Industri saat ini bersifat VUCA :
Volatile (Lincah),
Uncertainty (Tidak pasti),
Complexity (Kompleks),
Ambiguity(Bermakna luas).
Saat ini, semua kalangan industri masih beradaptasi dengan era digital yang sedang berkembang, belum ada pola penyesuaian yang menetap.
Dampak dari era digital :
1. Adaptasi dengan Sistem
2. Penyebarluasan ke ranah media online (produk/jasa yang dihasilkan, sumber daya manusia)
Bagi generasi muda penyesuaian era digital untuk generasi Baby Boomers & Xdapat dengan memberikan beberapa informasi terkait teknologi serta menyampaikan himbauan kepada senior agar tidak terlalu resisten pada perkembangan zaman yang baru. Sedangkan bagi para generasi senior dapat memberikan guidance karena para generasi muda yang masih memerlukan beberapa keahlian agar berhasil memiliki karier yang cemerlang.
Generasi yang kerap mengambil peran di era digital ini adalah generasi milenial. Pada umumnya, soft skill yang dibutuhkan di era digital adalah keahlian dalam bidang teknologi, mampu membentuk dan membaur dalam komunitas, serta kepemimpinan. Kebanyakan, generasi milenial memiliki keahlian yang cukup baik di dunia teknologi namun masih perlu banyak belajar mengenai kepemimpinan dan peranan dalam komunitas. Sedangkan generasi yang lebih senior sudah cukup berpengalaman perihal kepemimpinan dan peranan dalam kelompok namun perlu untuk mengetahui beberapa fungsi dari perangkat teknologi. Senior bisa memfasilitasi dan bersinergi dengan kerjanya dan rekan kerja lain.
Agar dapat membangun budaya kerja yang terbuka maka harus ada hubungan timbal balik dari generasi muda maupun generasi senior. Para karyawan muda harus belajar pengalaman - pengalaman dari para senior. Namun di sisi lain kita juga harus bisa mengajak para senior untuk mau mendengar perspektif para generasi muda. Hal ini dapat mengurangi gapatau kesenjangan antara atasan dan bawahan. Jika perusahaan menerapkan budaya ini, maka akan tercipta lingkungan yang ramah diskusi serta dapat meningkatkan produktivitas yang sangat tinggi
Beberapa keahlian yang sangat penting untuk dimiliki bagi setiap karyawan agar dapat survive dan eksis di era digital antara lain yaitu :
· Agile yaitu kelincahan berpikir dan beraksi
· Berpikir kritis, mampu mempertimbangkan keefektifan dan efisiensi langkah yang diambil
· Kreatif artinya individu dapat melakukan survei strategi yang digunakan perusahaan bahkan kompetitor lain sebagai benchmark,
· Problem solving pada hal kompleks, Kealian ini membutuhkan kecerdasan emosi karena individu harus mampu memilah lingkungan dan memunculkan respon yang tepat
· Mengenal orang-orang tim/atasan/konsumen
· Kemampuan komunikasi
· Keinginan untuk mengembangkan diri
Sikap kerja yang bisa diterapkan di era digital : yaitu setiap orang harus menyadari dan memiliki mindset yang terbuka dan harus selalu dikembangkan dengan belajar hal - hal yang baru. Kita juga harus kritis pada diri kita.
Perbedaan antara Era Digital, Revolusi Industri 4.0, dan Society 5.0 dalam pekerjaan
l Era digital merupakan era yang menggunakan sistem berbasis teknologi.
l Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan sistem industri dari manual ke digital.
l Society 5.0 merupakan era yang memaksimalkan penggunaan big data,internet, dan Artificial Intelligence (A.I.)
Namun dari semua keahlian yang dimiliki menurut perspektif praktisi memang Semuanya sama,yang terpenting dalam pelaksanaannya dapat efesien, efektif, mindfullness, danresult oriented.