Blogpost With Image

 

Live Instagram

Pendidikan Anak Usia Dini di Era Pandemi dan New Normal

Oleh Tsurayya Sarif Zain, S.Pd.I., S.Psi., MA |

Co-Founder @lenterajiwa_plg dan owner @alfalah.ed

 

Pada dasarnya, dalam mendidik anak khususnya anak usia dini, sinergi dan kerja sama antara guru dengan orang tua harus kuat. Di era new normal yang merupakan proses penyesuaian bagi guru, anak, dan orang tua ini, esensi terpenting saat mendidik anak usia dini adalah menghargai proses dan perkembangan kemampuan anak, bukan pada pencapaian target sehingga berikan anak ruang untuk berproses. Sekolah PAUD hanya bertujuan merangsang stimulus anak untuk menunjang perkembangan kemampuan pada aspek fisik (bagian tubuh), motorik, bahasa, kognisi, dan emosi-sosial.

Selama era new normal berlangsung, sebaiknya guru tidak hanya memberikan tugas - tugas paper and pencil melalui daring tapi juga bekerja sama dengan orang tua anak didik dalam memberikan instruksi kegiatan - kegiatan yang dapat melatih kemampuannya, misalnya saat mencuci sendok anak juga disuruh untuk menghitung jumlah sendok yang sedang ia cuci. Jika memungkinkan, guru dapat melakukan home visit dan home learning ke setiap anak didiknya untuk mengetahui perkembangan kemampuan sang anak secara langsung atau juga bisa membuat tim kecil untuk pembelajaran dalam kelompok kecil.

Orang tua sejatinya adalah pendidik utama pada anak sehingga dibutuhkan tekad dan kesungguh - sungguhan dalam mengamati perkembangan belajar, dan harus mengedepankan kebebasan dalam proses belajar. Selama new normal, hal - hal berikut ini dapat dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anaknya :

1.        Bisa membuat paguyuban (komunitas) kecil berisi 3-5 orang untuk melibatkan masyarakat untukmelakukan sharing perkembangan anak satu dengan yang lain, metode yang dilakukan dalam mendidik anak, dan sharing hal - hal lain terkait pendidikan anak usia dini.

2.        Meluangkan waktu 15-30 menit untuk mengajak dan mengawasi anak saat belajar dan bermain.

3.        Menyediakan area playroom di rumah, tidak perlu ruang yang luas dan permainan yang mahal, yang penting dapat melatih motoriknya, sehingga atmosfer belajar lebih tercipta.

4.        Mencari informasi terkait kegiatan - kegiatan yang layak diterapkan untuk anak ketika di rumah.

5.        Tetap ajarkan pendidikan moral kepada anak.

6.        Buat komitmen dan konsisten untuk mengajarkan dan memberi contoh pada anak untuk mematuhi protokol kesehatan apalagi saat di luar rumah, menggunakan masker saat main di luar, kemudian dibatasi dengan waktu yang lebih singkat.

Metode efektif yang bisa dilakukan orang tua untuk menemani belajar anak dalam mengasah skillyang salah satunya dengan practical life. Orang tua juga bisa menerapkan salah satu metode belajar Montessori Educationyaitu pengamatan saat terhadap anak ketika diberikan materi yang dibuat untuk memahami suatu konsep atau keterampilan tertentu.

Di samping itu, masyarakat juga harus terlibat dalam mendukung fasilitas pendidikan untuk anak usia dini, misalnya menyediakan arena bermain yang dapat merangsang motorik anak di sekitar lingkungan rumah.

            Lalu, bagaimana dengan metode belajar untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) selama masa pandemi, padahal sekolahan saat ini tidak diperbolehkan untuk beroperasi. Setiap sekolah, khususnya sekolah inklusi ada baiknya menyediakan shadow yang bisa melakukan home visit dan home learning sehingga anak pun tetap memperoleh pembelajaran dari tenaga ahli. Selain itu perlu ditekankan bahwa ketika berhadapan dengan anak (ABK) tidak perlu mencapai target dalam melaksanakan proses belajar. Kita dapat melakukan observasi setiap perkembangan dari kemampuan sang anak. Berikan stimulus (tugas) yang sederhana karena tahap perkembangannya setiap anak ABK berbeda-beda.